KISAH
NYATA UNTUK HARI INI
Seorang anak SMA kelas X sebut saja namanya (P) hari
ini sebagai korban pil DMP ini padahal kemarin teman sejawatnya pun meninggal
akibat mengkonsumsi DMP berlebihan seperti yang dialami alm (P) ini ia semalam
berpesta DMP dengan 5 kawannya di ranggon/pos kamling teman-temannya hanya
mengkonsumsi sekitar 4-9 butir dekstro, (P) ini mengkonsumsi satu kali minum
lebih dari 20 pil setelah ia dan teman-temannya mabuk. Pukul 02:15 beberapa
menit teman-temannya sadar dan kemudian membangunkan (P) namun tidak
bangun-bangun setelah di terlentangkan dari mabuknya yang tengkurap ternyata (P)
ini mulutnya penuh dengan busa dan bercampur semut karena panik lalu (P) ini di
bawa ke rumah sakit terdekat, namun naas nasibnya tak terselamatkan nyawaya. Yang
ia tinggalkan hanya bendera kuning yang menancap di batang pisang. Haru tangis
pecah menyertai kepergiannya. Warga menangis karena ia tak punya ibu, ibunya
beberapa tahun yang lalu sudah meninggal karena terkena penyakit.
APA YANG ANDA PETIK DARI KISAH NYATA INI??
APAKAH
HIDUP ANDA HANYA SI SIA-SIAKAN? ATAUKAH DI MANFAATKAN DENGAN BAIK-BAIK?
APA
ITU DEKSTO??
A. Pengertian
Tahukah
Anda bahwa obat batuk dapat digunakan untuk mabuk-mabukan. Setidaknya, inilah
yang dilakukan oleh sekelompok pecandu narkoba kurang modal. Mereka
mengkonsumsi dextromethorphan jauh di atas ambang batas dosis yang diizinkan.
Hasilnya, selain 'fly', sel-sel tubuh mereka akan mengalami keracunan hebat.
Dextromethorphan
atau sering disingkat DMP, adalah obat batuk "over the counter" (OTC)
yang disetujui penggunaannya pertama kali pada tahun 1958. OTC artinya dapat
dibeli secara bebas, tanpa resep. Walaupun demikian, obat ini hanya boleh
dijual di toko obat berizin. Meskipun ada dalam bentuk murni, DMP biasanya
berupa sediaan kombinasi. Artinya, dalam satu tablet, selain DMP juga terdapat
obat lain seperti parasetamol (antinyeri antidemam), CTM (antihistamin), psuedoefedrin
/fenilpropanolamin (dekongestan), atau guafenesin (eskpektoran). Obat ini
bekerja sentral, yaitu pada pusat batuk di otak. Caranya dengan menaikkan
ambang batas rangsang batuk. Sebagai catatan, beberapa obat batuk lain bekerja
langsung di saluran napas.
Secara kimia DMP
(D-3-Methoxy-N-Methyl-Morphinan) merupakan suatu dekstro isomer dari
levomethorphan, suatu derivate dari morfin semisintetik. Walaupun strukturnya
mirip narkotik, DMP tidak beraksi pada reseptor opiat sub tipe mu
(seperti halnya morfin atau heroin), tetapi ia beraksi pada
reseptor opiat subtipe sigma, sehingga efek ketergantungannya relatif
kecil. Pada dosis besar, efek farmakologi DMP menyerupai PCP atau
ketamin yang merupakan antagonis reseptor
NMDA.
B. Overdosis Mematikan
Penyalahgunaan
DMP sering terjadi. Penyebabnya, selain murah, obat ini juga relatif mudah
didapat. Bentuk penyalahgunaannya antara lain adalah konsumsi dalam dosis besar
(berpuluh-puluh butir) atau mengkonsumsinya bersama alkohol atau narkoba.
Pada
keadaan overdosis, terjadi berbagai macam efek samping. Terjadi stimulasi
ringan pada konsumsi sebesar 100 - 200 mg; euforia dan halusinasi pada dosis
200 - 400 mg; gangguan penglihatan dan hilangnya koordinasi gerak tubuh pada
dosis 300 - 600 mg, dan terjadi sedasi disosiatif (perasaan bahwa jiwa dan raga
berpisah) pada dosis 500 - 1500 mg.
C. Manfaat dari DMP
Manfaat
utama DMP adalah menekan batuk akibat iritasi tenggorokan dan saluran napas
bronkhial, terutama pada kasus batuk pilek. Untuk mengusir batuk, dosis yang
dianjurkan adalah 15 mg sampai 30 mg yang diminum 3 kali sehari. Dengan dosis
sebesar ini, DMP relatif aman dan efek samping jarang terjadi.
D. Akibat Mengonsumsi Berlebihan
Gejala lain yang terjadi akibat
overdosis DMP adalah bicara kacau, gangguan berjalan, gampang tersinggung,
berkeringat, dan bola mata berputar-putar (nistagmus). Penyalahgunaan sediaan
kombinasi malah berefek lebih parah. Komplikasi yang timbul dapat berupa
peningkatan tekanan darah karena keracunan pseudoefedrin, kerusakan hati karena
keracunan parasetamol, gangguan saraf dan sistim kardiovaskuler akibat
keracunan CTM. Alkohol atau narkotika lain yang telan bersama DMP dapat
meningkatkan efek keracunan dan bahkan menimbulkan kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar