Selasa, 09 Oktober 2012

MIKROSKOP BINOKULER


A.    Latar belakang
Antony Van Leuwenhoek (Belanda, 1632-1723), orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian disempurnakan oleh Hans dan Z Jansen pada tahun 1600 dengan menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda.



Mikroskop adalah keahlian menggunakan mikroskop yaitu peralatan yang didesain untuk memperbesar gambaran objek atau specimen yang berukuran kecil. Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cabang yaitu lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengn mata). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran ang berbeda.
B. Spesifikasi
Ø  Kepala                             : binokuler yang dapat digeser-geser, 45o, rotasi 360o
Ø  Lensa okuler                   : WF16x 2 pcs
Ø  Bagian hidung                : kwadrupel berputar
Ø  Lensa objektif                 : akromatik DIN 4x NA 0,10, 10x NA 0,25, 40x (S) NA 0,65, 100x (S, minyak) NA 1,25
Ø  Kondenser                      : NA 1,25 Abbe kondenser dengan diafragma iris dan pemegang filter
Ø  Meja sediaan                   : 140 x 140 mm/ 75 x 50 mm, penggerak mekanik doubel layer
Ø  Pemfokus                        : koaksial pemfokus kasar dan halus
Ø  Pencahayaan                   : lampu halogen terpasang, dengan pengatur intensitas
Ø  Tenaga                            : 220V/6V 20W
Ø  Badan mikroskop            : dari logam



C. KEGUNAAN
            Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda mikroskopik/renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak, penyinaran diberikan dari atas ataupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu.
D. BAHAN
Ø  Badan                          : logam
Ø  Lensa objektif               : akromatik
E. CARA KERJA
            Cara terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi pada mikroskop optic dan TEM. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut dipindai dengan sinar elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap-terang pada layar monitor CRT (cathode ray tube). Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang sudah diperbesar bisa dilihat. Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.
F. KEKURANGAN
            Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop stereo adalah bahwa aperture numerical dari system dibatasi oleh adanya jalur beam/cahaya ganda.  Karenanya seseorang harus menggunakan mikroskop majemuk, yang memiliki obyektif dengan diameter yang lebih besar dan karenanya meningkatkan aperture numerical.
G. KELEBIHAN
            Mikroskop ini tidak memiliki kondensor, tapi memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang. Mikroskop binokuler memiliki dua buah objektif dan okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata. Kekuatan pembesarannya tidak terlalu kuat, umumnya objektif 1X dan 2X serta okuler 10X dan 15X.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar